Rabu, 28 Januari 2015

Kabar terbaru Olga Syahputra yang disampaikan billy

Billy Syahputra memberikan perkembangan terbaru soal kakaknya, Olga Syahputra. Billy mengaku mengunjungi Olga di rumah sakit di Singapura, 8 Januari lalu. 

Menurut presenter "Dahsyat" itu, Olga mengalami banyak perubahan. Selain kondisi kesehatannya semakin membaik, rambut Olga juga makin gondrong. "Rambutnya emang sudah panjang. Kayak adiknya Ki Joko Bodo," kata Billy di Studio Palem, Jakarta Selatan, Rabu (28/1). 

Sementara ini, Olga tetap memberikan rambutnya gondrong tanpa dipangkas. Ia masih menunggu perintah dokter karena khawatir hal itu akan mempengaruhi kesehatannya. 

"Kalau dipotong takutnya bisa ganggu pemulihan Olga. Kalau dokter suruh potong, ya kita lakukan," sahut Billy. "Ikut penanganan dokter aja." 

Dari segi fisik, Olga juga mulai bisa duduk dan menangis. "Mudah-mudahan, minta doanya biar cepat sembuh," kata artis yang pernah dekat dengan 
Syahnaz Sadiqah itu.


Read more: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00066263.html#ixzz3QBXOh2B2

Kabar tentang kedekatan Ayu ting-ting dan Shaheer Sheikh

Ayu Ting Ting belakangan disebut-sebut memiliki kedekatan spesial dengan pemeran Arjuna di serial Mahabarata, Shaheer Sheikh. Keduanya terlihat dekat ketika sama-sama memajang foto mesra di media sosial.
Shaheer dan Ayu juga kerap saling balas kicauan di Twitter. Baru-baru ini, Shaheer juga sempat menjenguk Ayu yang tengah di rawat di rumah sakit.
Saat ditanya soal kedekatannya dengan Ayu Ting Ting, begini jawaban Shaheer Sheikh; "Kami hanya berteman," terang Shaheer Sheikh, saat ditemui di City Walk, Sudirman, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015).

Menurut Shaheer, ini bukan kali pertama dirinya digosipkan dengan wanita. Di negara asalnya, India, cowok kelahiran 26 Maret 1984 ini mengaku sering digosipkan dekat dengan beberapa wanita.

"Kalau masalah rumor semua orang bikin rumor. Seperti di India saya digosipkan dengan Pooja Sharma dan pemeran Navya. Semua rumor," katanya


sumber : liputan6.com

Rabu, 21 Januari 2015

Blink Indonesia




BLINK 
  

Blink adalah sebuah Girl band atau grup musik yang berbentuk grup vokal wanita asal Jakarta. Indonesia. grup vokal ini dibentuk pada 23 Juli 2011. Blink kemudian melambung ke puncak kesuksesan setelah membintangi sinetron Putih Abu-abu pada 2012.
                               

 Mereka memulai karier dengan mengusung aliran Pop dan akhirnya bercampur dengan pop (elektro).
Grup musik ini beranggotakan 4 orang yaitu :

 - Agatha Pricilla (Pricilla/Prissy),
 
 Tanggal Lahir  :  30 September 1997
Agama  :  Kristen
Twitter : @agthpricilla dan @Pricillablink
Fans Club : Pricilicious

 - Febby Rastanty ( Febby)

 
Tanggal Lahir  :  30 juli 1996
Agama : Islam
Twitter : @febbrastanty dan @FebbyBlink
Fans Club : Febbies

 - Sivia Azizah ( Sivia)

  
Tanggal Lahir : 14 Februari 1997
 Agama : Islam
Twitter : @azizahsivia dan @SiviaBlink
Fans Club : SiviaHolic

 - Ify Alyssa Saufika Umari  (Ify)

 
Tanggal Lahir : 06 Desember 1996
Agama : Islam
Twitter : @ifyalyssa dan @Ify_blink
Fans Club : IFC (Ify Fans Club)

sekarang Blink melakukan syuting Diam-Diam Suka.
 nah.. itulah sekilas biodata Artis yang aku fans dari dulu.. semoga makin sukses. amiiiinnnn .

example invitadari] event) tugas bahasa inggris



Nur Yahdillah’s Group               
 You are cordially invited to join us
                                                                                           
Client appreciation Cruise

                                                         
Monday , September 2nd , 2014
3:00 pm – 7:00 pm
In the Restaurant Mahameru
Street Diponegoro 152
Surabaya, Jawa timur



Please respond by October 28th









We invite you to social event

                            
BEFENIT ORPHANS THROUGHOUT


Agenda       : o Breaking  the fast with the Orphans
                     o Praying together
                     o dhikr and pray
                     o giving gifts     


Sunday , june 17th , 2014
In the Home Orphanage (Baitul Yatim)
Street Tegal Mulyorejo Baru no. 127-A Surabaya




Pleasa Respond by june 10th to :
(031) 717-929-34
Or email : caringtoallintheworld@gmail.com

Jumat, 16 Januari 2015

Kisah Cinta Seorang Anak Kepada Ibu yang Tidak Menyayanginya




 Pernahkah Anda terpikirkan jika cinta anak melebihi kasih seorang Ibu?
Kebanyakan orang berpikir bahwa kasih Ibu lah yang paling besar kepada anaknya. Namun, pada kisah kali ini menceritakan tentang cinta seorang anak kepada orang tuanya kepada Ibunya yang sudah meninggalkannya namun tetap ingat dan cinta kepada Ibunya yang sudah meninggalkan dirinya.

Kisah ini akan mengajak kita untuk lebih mencintai orang tua kita terutama Ibu yang sudah melahirkan kita.

Mary, adalah seorang Ibu yang memiliki sifat buruk. Dia memiliki sifat pemarah, egois, dan tinggi hati. Dua puluh tahun yang lalu  Mary baru melahirkan dan mempunyai seorang anak laki-laki. Anak tersebut wajahnya lumayan tampan namun agak terlihat bodoh. Sam,  suamiku,  yang telah memberikan nama "Eric" kepada si anak tersebut..

Saya berpikir, bahwa semakin hari bahwa semakin jelas kelihatan bahwa anak tersebut terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.

Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya.

Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!” Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?”
“Nama saya Elic, Tante.”
“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati…
Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…

Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak. ..

Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric.. Eric….

Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali…Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya.

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu … Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.

"Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!"

Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?"

Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh tega, Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, 'Mommy…, mommy!' Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal Bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…"

Saya pun membaca tulisan di kertas itu…

"Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama
Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanjikalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…"


Saya menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan…
katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang!
Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!"

Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.